akankah aku dan dia, selingkuh?

karena yang aktif contribute cuma sedikit…maka terpaksa admin menggunakan kesaktiannya “nyolong” catatan. tapi yg ini insya Allah dah dapet courtesy-nya (mmh.. courtesy itu including buat dimasukin diblog ini ‘gak, ya? :D)

——————————————

“Ak” Ujarku suatu hari,

” Akang khawatir ga suatu saat Arsi bakal selingkuh?”

sebuah pertanyaan yang tidak membuatnya mengerutkan kening, kami memang terbiasa dengan pertanyaan2 macam ini, pun saat niat menikah itu baru terwujud dalam proses taaruf.

“Ngga” jawabnya sambil tersenyum.

“karena percaya…atau karena percaya diri?” kejarku, iseng

“Percaya.” jawaban yang nampak meyakinkan, aku senyum. alhamdulillah. Dan amin (dalam hati biar kepercayaannya ga luntur, hehe)

“Ak” lagi…, “Akang khawatir ga suatu saat akang bakal selingkuh?”pertanyaan kedua yang membuatnya berfikir sejenak

“Iya” jawabnya sambil merenung

“Karenaaaa????” Aku ga bener-bener tau apa jawaban yang aku harapkan dari pertanyaan itu, aku tertarik mendengar alasannya karena biasanya dia selalu punya jawaban yang menenangkan untuk berbagai pertanyaanku, yang iseng sekalipun.

“Yah, kan manusia…, akang ga tau cobaan atau ujian apa yang bakal akang hadapi dan gimana kondisi akang saat berhadapan dengan hal itu. jadi yah akang ga selalu tau apa akang bakal bisa menghadapinya dengan benar. ”

jawaban jujur. Sepertinya aku tau itu dari matanya? ga penting, yang jelas jawaban itu juga membuatku senyum.

“Alhamdulillah kalau gitu, Arsi jadi tenang” kataku

“hm?” (salah satu reaksi standarnya saat minta penjelasan lebih selain ’emang kenapa gitu?’)

“Iyaaaa…karena kalau gitu Arsi percaya kalau akang orang yang beriman dan berilmu, jadi arsi percaya akang bakal berusaha menghadapi cobaan apapun dengan benar.”

matanya masih bertanya tapi sudah dengan binar yang aku suka,

“kalau akang bilang akang yakin ga akan selingkuh arsi mungkin bakal seneng, tapi itu sombong…orang beriman ga akan sombong, soalnya dia tau kalau dirinya diciptakan Allah dengan segala keterbatasan dan hanya Allah yang bisa membolak balik hati segampang kun fayakunNya. karena akang bilang iya dengan alasan akang itu, arsi yakin kalau akang khawatir karena Allah. Arsi juga yakin akang orang berilmu karena akang sadar dengan diri akang dan dunia di sekitar akang. dan orang berilmu pasti bisa menambah keimanannya dengan dalil dalil yang membuatnya sadar akan konsekuensi perbuatannya, bukan cuma konsekuensi akhirat tapi juga implikasi keduniaan. jadi yaahhh…”

dia senyum (dengan bibir, mata dan seluruh dirinya. senyum yang aku suka). aku senyum juga.

alhamdulillah. Dan aminnn (kali ini kami mengucapkannya berdua supaya Allah mengabulkannya untuk kami berdua..)

Dan amin juga untuk kita semua, yang mau berusaha untuk menjaga dan menambah selalu iman dan ilmu kita.

(31 tahun hari ini, bertambahkah ak?arsi masih dan insyaAllah akan selalu percaya…)

Posted on April 22, 2011, in its mine :D, teh arsy. Bookmark the permalink. 8 Komentar.

  1. whew asa aneh baca tulisan ini di sini..yah apadaya udah dikasi courtesynya..wkwkwk..mudah2an bermanfaat*sambil sedikit tersipu2..hohoho…

  2. selingkuh jangan, poligami boleh…. deuuuuu sakitnya hati para wanita-wanita… he..he..

  3. iman dan ilmu akan membuat para istri ikhlas dipoligami dan menjadikan para suami semakin kuat memilih bermonogami 😉

  4. Bapakna larasati

    Mun sayah ditanya kitu jawabana ‘nyungkeun pidu’ana wae ti umi, bade’…ari pek teh kolebat beungeut budak nu keur ngageubra sare. Boro2 hoyong selingkuh. Aya luna maya ngagoda hareupeun ge pasti dciduhan. Heu2

  5. Andriani Farizah

    Weu.. Ini adalah topik yang berani dan menggebrak pemirsa :p

    Pertanyaannya adalah: dengan perbuatan yang seperti apakah kata ‘selingkuh’ terdefinisi? Yang jelas setiap perempuan dan setiap lelaki punya patok-patok batasnya sendiri kayanya yah?.. Dan itu akan menjadi kejutan kalau tidak dibahas secara “berani” oleh 2 orang yang paling berkepentingan ituh…

    Apakah berniat poligami adalah salahsatu cabang dari selingkuh? Hmmm…

    • bener bgt yow, dan emg sengaja arsi jg ngga berusaha mendefinisikan da lagi2 akan kembali pada kondisi yg dihadapi jadi pasti nilai definisinya berbeda2 ya?sepertinya keingintauan arsi mah dibatasi sampai yg tertulis itu aja dulu lah;pp

Tinggalkan Balasan ke Arsi Haniva Mariama Batalkan balasan